Rabu, 02 Juli 2014

EVOKED, INEPT DAN INERT SET

         Untuk lebih mudah memahami definisi dan perbedaan antara evoked, inept dan inert set, penulis akan menggunakan contoh melalui kategori produk sepatu sepak bola. Penjelasan yang digunakan penulis akan menggunakan konsep evaluation of alternatives yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2010). 




I.                    Produk Kategori: Sepatu Sepakbola


A.                 Evoked set:

·            Nike
·            Adidas
·            Specs

B.                 Inept set:

·           Joma
·           Umbro
·           Puma
·           Kelme
·           League

C.                 Inert set:

·            Spotec

II.                  Argumen


Ada banyak brand  yang bersaing dalam kategori produk sepatu sepakbola. Mulai dari brand ternama seperti Nike dan Adidas hingga brand lokal seperti Specs dan League. Setiap brand memiliki keunikannya masing-masing. Banyaknya brand tersebut membuat konsumen memiliki banyak pilihan dalam mencari produk yang diinginkan sesuai kebutuhannya.

Penulis sebagai penggemar sekaligus  atlit sepakbola tentunya memiliki pilihan tersendiri dalam menentukan produk mana yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Untuk kategori ini biasanya penulis menilai produk dari segi kualitas, harga  dan estetika desainnya.  Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ada 3 brand yang selalu penulis pertimbangkan (evoked set).  

Nike dan Adidas sebagai market leader
Yang pertama adalah Nike, menurut penulis produk ini memiliki kualitas tinggi dengan teknologi-teknologi mutakhir. Selain itu desain Nike bisa dibilang lebih unggul dibanding para kompetitor-kompetitornya karena terlihat sangat indah. Yang kedua adalah Adidas, yang merupakan kompetitor utama Nike  dalam kategori produk ini. Dari segi kualitas Adidas sama baiknya dengan Nike, bahkan ada yang bilang produk Adidas lebih durable. Brand ketiga adalah Specs. Beberapa tahun lalu mungkin Specs sama sekali tidak masuk pertimbangan penulis ketika ingin membeli sepatu bola, tetapi Specs kini telah berkembang dari segi kualitas. Selain itu, Specs merupakan brand asli Indonesia sehingga harganya cukup terjangkau dibanding kedua brand diatas.

Akan tetapi ada satu faktor lagi yang sangat menentukan dalam proses pembelian produk ini, yaitu feel. Bila melihat pertimbangan-pertimbangan yang telah penulis sebutkan diatas, penulis cenderung lebih menyukai produk Nike dibanding yang lainnya. Namun, ketika sedang memilih dan mencoba ketiga produk tersebut disebuah toko olahraga penulis justru membeli sepatu bola dengan merk Adidas. Mengapa demikian? Karena ketika penulis mencoba dan berusaha membandingkan ketiga produk diatas penulis lebih merasa nyaman dengan sepatu bola merk Adidas tersebut. Desain sepatu Adidas lebih cocok di kaki penulis dibanding Nike dan Specs. Kenyamanan dalam memakai sepatu sepakbola adalah hal terpenting menurut penulis.

Disamping ketiga brand yang telah penulis sebutkan diatas, tentunya ada brand-brand lain yang juga berkompetisi dalam kategori produk ini. Diantaranya adalah Joma, Umbro, Puma, Kelme, League dan Spotec. Namun, brand-brand tersebut tidak masuk ke dalam pertimbangan penulis ketika ingin membeli sepatu bola (inept set). Dari segi kualitas  brand-brand tersebut masih tertinggal jauh dibanding Nike, Adidas atau bahkan Specs. Jujur saja penulis kurang menyukai produk-produk dari brand tersebut dari segi desainnya. Khusus untuk Kelme, penulis pernah membeli produk dari brand tersebut dan nyatanya baru sebulan dipakai pulnya sudah patah dan tidak bisa digunakan lagi. Kenyataan ini membuat penulis menjadi denial terhadap produk dari Kelme. 

Brand terakhir yang penulis sebut diatas, Spotec, bahkan keberadaannya seperti ada dan tiada. Penulis tahu ada produk dengan merk ini namun availabilitynya sangat rendah dan sulit untuk ditemui. Dalam proses evaluation of alternatives  yang dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2010), produk ini termasuk dalam kategori inert set.


                                                                Source: Schiffman and Kanuk, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar