Extention/Adaptation Matrix |
1. Dual Extention
Print ad Fujifilm Finepix HS50 EXR & S4600 |
Iklan
ini ditemukan pada official fanpage
Fujifilm Indonesia di Facebook. Iklan ini sama dengan iklan yang ada di website-website luar negeri, yang
memakai material promosi sama persis,
dan cara komunikasi yang sama persis pula untuk pasar di Indonesia.
Kesamaan
ciri-ciri pasar yang ada di luar negeri dengan pasar di Indonesia adalah
sama-sama melek teknologi dan bukanlah orang-orang yang buta akan bahasa
Inggris. Pengguna kamera prosumer di
belahan dunia manapun kebanyakan memiliki kepribadian dan pengetahuan yang
sama, dan Fujifilm melihat hal ini sebagai keuntungan bagi mereka sehingga
mereka bisa memakai 1 materi untuk iklan yang sama untuk banyak audiens tanpa
harus mengubah cara komunikasi mereka kepada target audiens.
2. Same product, different communication
TVC McDonalds’s di Amerika Serikat |
TVC McDonald’s di Indonesia |
Kedua
TVC McDonald’s ini berbeda dari cara komunikasinya, meskipun sama-sama
mengiklankan brand yang sama yakni
McDonald’s. TVC McDonald’s di Amerika Serikat yang bertajuk "Working
Together" ini lebih menekankan kepada keceriaan para staf McDonald’s saat
mempersiapkan makanan dan minuman untuk para konsumennya, mengingat tingginya
minat masyarakat AS untuk menjadi pegawai di McDonald’s di Amerika Serikat.
TVC
McDonald’s di Indonesia berbeda pendekatannya, yakni lebih menggunakan
pendekatan bagaimana kehangatan bisa ditemukan di McDonald’s, yang disebabkan
salah satunya oleh budaya ‘kumpul-kumpul’ yang sering dilakukan orang di Indonesia.
Oleh karena itu, TVC McDonald’s di Indonesia yang bertajuk “Semua Senyum”
memperlihatkan kebahagiaan orang-orang yang berkumpul sambil makan di
McDonalds.
3. Dual Adaptation
LG
sebagai produsen dari LG G2 menggunakan strategi dual adaptation pada produk LG
G2. Di Indonesia, iklan TV yang disiarkan menampilkan Joe Taslim. Joe Taslim
juga ditunjuk menjadi brand ambassador
LG G2. Iklan LG G2 versi Korea Selatan (sekaligus iklan global) menampilkan
berbagai permasalahan atau kejadian untuk menunjukkan kelebihan fitur-fitur
yang dimiliki LG G2. LG G2 versi Indonesia tidak mempunyai slot microSD dan baterainya tidak bisa dilepas, sedangkan LG G2
versi Korea mempunyai slot microSD
dan baterainya bisa dilepas. LG G2 versi Indonesia mempunyai kapasitas baterai
yang lebih besar yaitu 3000 mAh sedangkan versi korea yang baterainya dapat
dilepas hanya mempunyai baterai berkapasitas 2160 mAh.
Penggunaan Joe Taslim sebagai model
iklan LG G2 di Indonesia dikarenakan pada saat itu Joe Taslim merupakan artis
yang sedang naik daun dan digandrungi di Indonesia. Penggunaan Joe Taslim
sebagai model iklan sekaligus brand
ambassador diharapkan mampu meningkatkan penjualan LG G2 di Indonesia.
Sedangkan di Korea Selatan, penduduknya jauh lebih aware mengenai teknologi dan cinderung memilih telepon genggam
berdasarkan fitur-fitur yang dimilikinya sehingga LG Korea menggunakan iklan
yang menceritakan kelebihan fitur-fitur LG G2.
Perbedaan spesifikasi hardware ini dikarenakan
LG ingin memberikan kelebihan pada produknya di negara asal LG, yaitu Korea
Selatan. Selain itu, seperti yang telah disebutkan di atas, konsumen Korea
Selatan lebih aware mengenai
teknologi jika dibandingkan dengan konsumen Indonesia. Oleh karena itu, LG
memberikan kemudahan pada konsumen di Korea Selatan dengan memberikan fitur removable battery dan slot microSD pada LG G2 versi Korea
Selatan.
4. Different Product, Same Communication
Perbandingan spesifikasi Samsung Galaxy S3 di Indonesia dan Singapore |
Print Ad Samsung Galaxy S3 |
Samsung Galaxy S3 merupakan sebuah
brand asal Korea Selatan yang cukup booming ketika diluncurkan. Walaupun
terlihat nyaris serupa akan tetapi produk ini berbeda antara satu negara dengan
negara lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui gambar diatas dimana
spesifikasi antara produk Samsung Galaxy S3 di Indonesia dan Samsung Galaxy S3
di Singapore ternyata berbeda dalam berbagai segi.
Seperti yang dapat dilihat, nama produknya saja sudah
berbeda, di Indonesia dengan nama produk GT-I9300 dan di Singapore dengan nama
produk GT-I9305. Di Indonesia Samsung Galaxy S3 disediakan dengan menggunakan
teknologi Android 4.0 Ice Cream Sandwich dan di Singapore dengan menggunakan
Android 4.1.1 Jellybean. Begitu juga dengan kecepatan Prosessornya, di
Indonesia dengan 1.4 Ghz dan di Singapore ditawarkan dengan sedikit lebih baik
yaitu 1.5 Ghz.
Walaupun dengan produk yang berbeda,
pendekatan yang dilakukan Samsung S3 terhadap konsumennya selalu sama.
Sama-sama mengusung tagline “Design for Human” di setiap negara produk Samsung
Galaxy S3 ditujukan untuk kalangan eksekutif muda. Samsung selalu menonjolkan
desainnya yang elegan dengan fitur-fitur kelas atas. Print adnya selalu dibuat
simpel dan modern untuk menyasar konsumennya tersebut